Menjaga kebersihan gigi dan mulut seharusnya menjadi rutinitas sebagai gaya hidup masyarakat modern. Tentu, manfaat yang didapat sangat besar karena dapat mempengaruhi kesehatan manusia secara keseluruhan. Kebersihan mulut dan gigi yang baik dapat membantu mencegah banyak hal yang merugikan manusia seperti bau mulut, kerusakan gigi, dan penyakit gusi.
Seiring bertambahnya usia, kesehatan gigi akan menurun. Menjaga kesehatan gigi dapat secara maksimal membantu kita menjaga kebersihan mulut. Kebiasaan makan yang baik dengan menyeimbangkan perawatan kebersihan mulut terbukti dapat memberikan manfaat, baik dalam hal penampilan, relasi dengan kerabat atau teman, nutrisi tubuh dan juga pengaruh pada organ tubuh.
Apa Saja Langkah Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut?
Menyikat gigi secara teratur serta membersihkan sela-sela gigi dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta mencegah kerusakan gigi serta penyakit gusi. Beberapa tindakan yang dapat menunjang hal ini, selain sikat gigi, termasuk menggunakan obat kumur atau benang gigi saat membersihkan sisa makanan pada gigi.
Banyak orang juga abai dengan menyikat lidah. Padahal, lidah juga dapat menjadi sarang kuman. Semua makanan pasti menempel pada lidah, bukan. Namun demikian, perlu diingat bahwa menjaga makanan juga dapat meringankan ‘beban’ mulut untuk dapat terhindar dari kuman, terutama dari makanan yang manis dan juga makanan dengan penguat rasa dan pewarna buatan.
Bagi perokok, tentu mulut dan gigi bermasalah tidak dapat dihindari. Satu-satunya jalan adalah dengan berhenti merokok. Perokok pasti memiliki masalah bau mulut karena nikotin dan tembakau pasti merusak gigi dan mulut.
Perlu diketahui juga bahwa makanan manis hanya boleh dimakan saat yang berdekatan dengan makan makanan utama. Pasalnya, bahan kimia pada air liur dapat mengatasi residu manis dan asam pada gigi. Butuh sekitar satu jam setelah makan supaya kadar asam pada mulut kembali normal. Jadi jika seseorang makan permen atau brownies, misalnya, sebagai selingan antara makan utama, mulut tidak punya banyak kesempatan untuk dapat menetralisir residu manis dan asam.
Untuk penyempurnaan, menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah dengan melakukan pemeriksaan gigi. Beberapa orang memilih untuk melakukan check up gigi enam bulan sekali. Tetapi paling tidak, memeriksa gigi setahun sekali sudah cukup untuk gigi yang tidak bermasalah.
Pola Makan yang Benar
Makanan manis dan mengandung kadar gula tinggi, terutama gula buatan dapat mengembangbiakkan kuman. Disinilah faktor utama asam yang dapat berkontribusi pada kerusakan gigi. Makanan dan minuman dengan kandungan asam, dapat mendorong erosi gigi. Untuk itulah, ada hal-hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut yaitu:
- Membatasi Makanan dan Minuman Manis
Batasi jumlah makanan dan minuman manis terutama yang bersentuhan langsung dengan gigi. Dalam hal ini, batasi minuman bersoda, kafein, dan minuman kemasan yang manis. - Hindari Jus Buah dengan Gula Buatan
Tidak semua jus buah benar-benar sehat. Jus yang sehat adalah jus yang dikonsumsi tanpa gula. Jika memang ingin mengkonsumsi jus buah dengan gula, batasi satu gelas saja dalam sehari. - Camilan yang Bebas Gula
Pilih camilan bebas gula seperti keju, biskuit, roti panggang, atau buah dan sayur. Buah mengandung gula alami sehingga dapat menggantikan keinginan mengkonsumsi minuman manis.
Perhatikan Metode Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah hal yang pasti dilakukan siapapun. Menyikat gigi dua kali sehari, sekali harus dilakukan. Sekali sebelum tidur dan sekali di pagi hari sebelum makan atau minum. Namun, beberapa orang memilih untuk menyikat gigi setelah sarapan setelah berkumur pasca bangun pagi.
Padahal sebenarnya, menyikat gigi setelah makan, terutama jika makan sesuatu yang manis, justru menggosok sisa makanan ke dalam gigi, dan bukan menghilangkannya. Yang benar adalah berkumur setelah makan. Setelah itu baru menyikat gigi.
Penggunaan sikat gigi juga sangat penting. Gunakan sikat gigi dengan sikat lembut atau sedang. Pastinya, bulu sikat gigi keras dapat merusak gusi. Penggunaan pasta gigi juga berkontribusi pada kesehatan mulut dan gigi. Banyak pasta gigi yang memproduksi banyak busa.
Pasta gigi seperti ini mengandung deterjen yang mungkin memang tidak berbahaya bagi gigi, tetapi juga tidak memberikan hasil maksimal. Gunakan pasta gigi dengan fluoride dan bebas deterjen dan sikat gigi dengan gerakan memutar. Lakukan kurang lebih dua menit.
Satu hal yang juga tidak lazim dilakukan oleh mayoritas masyarakat adalah tidak berkumur setelah meludahkan pasta gigi. Memang terkesan risih jika pasta gigi mengandung deterjen dan selalu menimbulkan banyak busa. Namun sebenarnya, pasta gigi yang menempel pada gigi dapat memberi perlindungan selama beberapa jam setelah menyikat gigi. Pastinya, kebiasaan menyikat gigi harus diajarkan pada anak sejak kecil. Pastikan anak menggunakan pasta gigi dan sikat gigi khusus anak. Menyikat gigi pada anak kecil harus dilakukan segera setelah gigi muncul. Memang terkesan sulit, tetapi berikan kebiasaan pada anak untuk memegang sikat gigi dan menggosokkannya untuk langkah awal menjaga kebersihan gigi dan mulut.