Kebersihan merupakan hal penting yang harus kita perhatikan. Hal ini tidak mengecualikan dengan kebersihan celana dalam yang sebaiknya diganti secara rutin setiap hari. Meskipun terlihat sepele, namun malas mengganti celana dalam bisa meningkatkan tumbuhnya bakteri yang tidak bagus untuk kesehatan. Lantas, apa saja akibat malas ganti celana dalam?
Akibat Malas Ganti Celana Dalam
Salah satu bakteri yang bisa tumbuh akibat malas mengganti celana dalam yakni bakteri E. Coli (Escherichia Coli). Bakteri ini sangat berbahaya bagi kesehatan sebab bisa mengakibatkan munculnya berbagai penyakit maupun kondisi medis tertentu. Selain beresiko terpapar bakteri, tentunya ada sejumlah dampak negatif lain bagi tubuh.
Berikut penjelasan mengenai akibat malas ganti celana dalam yang sebaiknya Anda ketahui.
- Rasa gatal dan iritasi
Salah satu akibat malas ganti celana dalam yakni timbul rasa gatal pada area genital. Timbulnya rasa gatal yang tidak nyaman ini bisa diakibatkan oleh penumpukan bakteri yang ada di celana dalam lalu berpindah ke kulit area genital Anda.
Kondisi ini mungkin bukan hal yang berakibat fatal, namun apabila dibiarkan saja, maka lama-kelamaan akan memicu munculnya iritasi pada kulit yang serius. Apabila Anda merasakan gatal yang mengganggu di area sekitar genital, ada baiknya untuk segera menaburkan bedak untuk meredakannya.
- Ruam pada kulit
Malas mengganti celana dalam secara rutin juga bisa menyebabkan kemerahan, ruam dan benjolan pada area genital. Hal ini diakibatkan oleh minyak dan kelembaban berlebih yang menjadikan kotoran dan kuman masuk ke pori-pori kulit serta memicu gejala tersebut.
Kulit di sekitar area genital sama seperti kulit wajah Anda yang perlu dijaga kebersihannya. Oleh karena itu, pastikan Anda rajin mengganti celana dalam dengan rutin supaya terhindar dari akibat malas ganti celana dalam ini.
- Resiko infeksi jamur
Akibat malas ganti celana dalam berikutnya yaitu meningkatkan resiko terkena infeksi jamur. Kondisi ini bisa terjadi karena organ intim Anda lembab saat celana dalam tidak diganti. Tingkat kelembaban ini juga bisa dipengaruhi oleh aktivitas keseharian Anda.
Semakin banyak Anda berkeringat tentu akan membuat area di sekitar organ intim Anda semakin lembab. Hal ini akan memancing kotoran dan kuman untuk hinggap serta mendukung tumbuhnya jamur.
- Menyebabkan bau tidak sedap
Malas ganti celana dalam secara rutin juga bisa menyebabkan bau tidak sedap muncul dari area sekitar genital. Kondisi ini bisa terjadi di sekitar Miss V dan membuat Anda merasa risih.
Akibatnya bakteri dan kuman akan menumpuk dan memicu bau tidak sedap. Hal ini bisa semakin parah apabila Anda juga sering mengalami keputihan.
- Resiko ISK (Infeksi Saluran Kemih)
ISK (Infeksi Saluran Kemih) merupakan salah satu jenis penyakit yang kerap menyerang wanita. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, namun malas mengganti celana dalam secara rutin juga bisa meningkatkan resiko ini terjadi.
Hal ini karena kuman bisa menumpuk di celana dalam serta berpindah pada saluran kemih. Tentunya ini akan meningkatkan resiko wanita mengalami infeksi saluran kemih. Akibat malas ganti celana dalam ini ditandai dengan gejala nyeri ketika buang air kecil, urine keruh serta berbau.
- Kutu pada rambut kemaluan
Apabila Anda memilih untuk tidak mencukur rambut kemaluan, maka pastikan area intim ini selalu bersih dan tetap kering. Apabila tidak, maka kutu rambut kemaluan dapat muncul di dekat akar rambut.
Pastikan untuk rutin mengganti celana dalam setiap hari dan memastikan kondisi miss V tidak lembab agar tidak menjadi sarang kutu.
- Jerawat
Akibat malas ganti celana dalam berikutnya adalah munculnya jerawat di area intim. Kondisi ini akan terasa sangat menyakitkan. Malas mengganti celana dengan rutin akan memicu timbulnya jerawat yang disebabkan oleh akumulasi minyak dan keringat.
- Radang
Robin Travers, pakar kesehatan kulit mengungkapkan di majalah Fitness, tentang akibat radang yang mungkin terjadi saat keringat terkumpul di celana dalam yang kotor.
Meskipun dalam pembahasan tersebut yang dimaksud adalah akibat dari pemakaian bra kotor, namun ini pun juga berlaku bagi pemakaian celana dalam yang tidak diganti secara teratur. Apabila membiarkan bakteri hidup di celana dalam serta bersentuhan dengan kulit secara langsung bahkan berhari-hari, maka bukan tidak mungkin peradangan bisa terjadi.
- Lecet serta berdarah
Rasa gatal akibat bakteri yang bersarang di celana dalam yang kotor biasanya membuat kita tidak sadar menggaruknya dengan keras. Ini bisa menyebabkan kulit lecet bahkan berdarah. Apabila kondisi ini terjadi, maka sebaiknya Anda memilih celana dalam berbahan tipis supaya banyak udara yang bisa masuk. Selain itu, Anda juga bisa memakai salep atau bedak tabur.
Nah, itu tadi beberapa akibat malas ganti celana dalam yang sebaiknya kita ketahui. Pastikan Anda selalu menjalani gaya hidup sehat salah satunya dengan menjaga kebersihan khususnya organ ini. Dengan demikian, Anda bisa terhindar dari resiko penyakit maupun infeksi pada kulit.